Hidup selalu dinamis, sayang
Meski kadang kita harus teriris

Hingga muncul sayatan sarat dengan perih

Namun luka juga tak selamanya basah

Kelak,

Kan kau temukan plester tepat di ujung sana

Menawarkan bahagia

Tanpa perlu kau merintih sengsara.

Tidurlah, sayang

Sebab purnama sudah sempurna

Dan sinarnya membelai wajah dengan manjanya

Kau,

Akan bahagia.

Karena di persimpangan kota itu

Kan kau temui sepasang lengan

Yang tak pernah bosan

Mendekap tubuh mungilmu

‌Hingga saatnya kau dimabuk candu.

Bersoraklah, sayang

Tak perlu gundah berkepanjangan

Sebab kau berharga,

Dan pria yang bodoh itu kan mendapat karma

Hidup akan terus berjalan, sayang

Maka nikmatilah

Sajikan segelas susu hangat

Kepada wanita yang pernah berbinar

Walau sekarang cahayanya redam

Ku harap kau tetap berusaha

Karena cinta tak selamanya ada

Maka,

Patah hatilah yang kemudian mendewasakan kita

Membuat hidup lebih bermakna

Karena perasaan memang sepantasnya dipatri lebih tepat

Tanpa lelah

Meski kerap mendapat cela.

Jogja,

hampir tengah malam.

Leave a comment