Konbanwa, minna-san! ketemu sama gue lagi! 😀 gue mau posting tugas gue nih. gak apa-apa ya?? gue lagi pingin curhat sih sebenernya, tapi apa daya. tangan tak sampai! *halah*
********************
MAKALAH PRA SEJARAH INDONESIA
“SANGIRAN SEBAGAI SITUS PRA SEJARAH DUNIA”
KELOMPOK 1
- Eka Tamara
- Fajar Wisnu Wijayanto
- Maristha Dian Ayu Putri
- Muhammad Syahrul Jihad
- Nur Ahsan Qomarrudin
- Risda Amanda
- Wisnu Panji Pramono
KELAS A PENDIDIKAN SEJARAH
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2013
###################
A. Gambaran Umum Museum Purbakala Sangiran
Museum Purbakala Sangiran (dalam Bahasa Inggris dikenal sebagai The Homeland of Javaman), merupakan kawasan bersejarah yang menyimpan banyak koleksi artefak dari zaman Pleistosen (yaitu sekitar 2 juta tahun lalu). Terletak di Desa Krikilan, Kec. Kalijambe, sekitar 40 km dari Sragen atau 17 km dari kota Solo. Museum ini menempati areal seluas kurang lebih 17 ribu meter persegi.
Situs Sangiran yang ditetapkan sebagai salah satu warisan budaya dunia (World Heritage List) pada 5 Desember 1996 ini terdiri dari beberapa ruangan, yakni :
- Ruang Utama, tempat pameran koleksi fosil
- Ruang Laboratorium, tempat untuk melakukan proses konservasi terhadap fosil-fosil yang ditemukan
- Ruang Pertemuan, digunakan untuk segala kegiatan yang diadakan museum
- Ruang Perpustakaan, digunakan untuk menyimpan koleksi buku-buku
- Ruang Penyimpanan, ruang tempat penyimpanan koleksi fosil-fosil
- Ruang Audio Visual, tempat hiburan untuk mengetahui seluk beluk kehidupan zaman pra sejarah
- Mushola, Toilet, Kios-kios Suvenir, dan Food Court
Ruang Utama merupakan tempat sentral pameran yang ada di Sangiran. Di dalam ruang utama juga ada tempat-tempat pameran khusus yang menyajikan diorama mengenai kehidupan zaman pra sejarah.
B. Asal Mula Terbentuknya Museum Purbakala Sangiran
Museum Sangiran memiliki keunikan tersendiri dalam prosesnya menjadi sebuah museum kepurbakalaan yang besar. Jika ditilik dari faktor geologi, Sangiran dulunya merupakan lautan. Dahulu kawasan ini dikenal dengan sebutan Kubah Sangiran atau Dome Sangiran. Kemudian akibat bencana alam letusan Gunung Lawu, Gunung Merapi, dan Gunung Merbabu, kawasan ini berubah menjadi daratan.
Proses geologi tersebut nampak dari bukti-bukti yang ada dari pembentukan lapisan-lapisan kawasan Sangiran yang sangat berbeda dengan lapisan tanah di daerah lain. Dari tiap lapisan tanah yang ada, fosil-fosil yang ditemukan pun juga berbeda, sesuai dengan lapisan tanahnya.
Dome Sangiran sendiri memiliki luas wilayah yang dilihat dari utara-selatang sekitar 9km. Kemudian dari Barat-Timur sepanjang 7km.
C. Koleksi Fosil Museum Sangiran
Perlu diketahui bahwa museum Sangiran merupakan museum yang memiliki temuan fosil jenis Hominid Purba terbanyak di dunia. Museum ini menyumbang fosil-fosil sebesar 50% dari seluruh dunia dan 65% di seluruh pelosok Indonesia.
Berikut adalah kelompok koleksi fosil museum Sangiran :
- 1. Kelompok Fosil Manusia Purba
Fosil-fosil yang termasuk dalam kelompok ini antara lain :
- Australopithecus Africanus
- Pithecantropus Mojokertensis
4. Homo Soloensis
5. Homo Neanderthal
6. Homo Sapiens
2. Kelompok Fosil Binatang Bertulang Belakang (Vertebrata)
Fosil-fosil yang termasuk dalam kelompok fosil ini yaitu :
- Elephas Namadicus (Gajah)
- Stegodon Trigonocephalus (termasuk spesies gajah)
- bubalus palaeokarabau (Kerbau)
- Felis Palaeojavanica (Harimau)
- Sus sp (Babi)
- Rhinoceros Sondaicus (Badak)
- Bovidae sp (Sapi, Banteng)
- Cervus sp (Rusa, Domba)
- 3. Kelompok Fosil Binatang Laut dan Air Tawar
Fosil-fosil yang tergabung dalam kelompok ini, yaitu :
- Crocodilus sp (Buaya)
- Ikan dan Kepiting
- Gigi ikan hiu
- Hippopotamus sp (Kuda Nil)
- Molusca sp (kelas Pelecypoda dan Gastropoda)
- Chelonia sp (Kura-kura)
- Foraminifera
- 4. Kelompok Fosil Batuan
Fosil-fosil yang termasuk didalamnya, antara lain :
- Rijang
- Kalsedon
- Batu meteor
- Diatom
5. Kelompok Fosil Alat Bantu atau Perlengkapan Hidup
Yang termasuk di dalamnya, yaitu :
- Alat serpih, bilah, serut, gurdi
- Kapak persegi, kapak perimbas, kapak penetak
- Bola batu
6. Diorama Kehidupan Masa Prasejarah
Seperti yang sudah dijelaskan di awal, museum Sangiran juga memiliki ruang khusus dalam ruang pameran yang berfungsi untuk menampilkan diorama kehidupan pada zaman pra sejarah. Berikut adalah contoh diorama-diorama tersebut :
D. Pelestarian Museum Sangiran Sebagai Situs Arkeologi Dunia
Mungkin banyak diantara kita yang belum tahu bahwa dahulunya Museum Purbakala Sangiran hanyalah sebuah bangunan yang berdiri di atas tanah seluas 1000 m2 di sebelah balai desa Krikilan.
Von Koeningswald yang memulai penelitian mengenai artefak bersejarah di Kubah Sangiran bekerja sama dengan masyarakat sekitar untuk mengumpulkan dan memamerkan fosil-fosil bersejarah yang semakin lama semakin banyak ditemukan. Fosil-fosil yang tadinya di simpan di rumah Bapak Totosumarsono selaku kepala desa sampai tahun 1975.
Saat ini museum Sangiran terus melakukan berbagai renovasi baik infrastruktur maupun fasilitas lainnya untuk memudahkan wisatawan yang berkunjung. Juga sebagai sarana riset dan pengembangan arkeologi penting dunia.
Dengan arsitektur awal berbentuk bangunan joglo, museum ini diharapkan mampu memberikan pembelajaran yang baik bagi masyarakat luas yang ingin mengetahui segala aspek mengenai kehidupan zaman prasejarah.
SUMBER :
Tim Jurnalistik Kompas. Ekspedisi Bengawan Solo. Laporan Jurnalistik Kompas. Kehancuran Peradaban Sungai Besar. Penerbit Buku Kompas. Jakarta : 2009.
http://www.sragenkab.go.id/home.php?menu=100 (diakses pada 12 September 2013 pukul 10.15)
http://www.visitjawatengah.com/in/what-to-experience-in-jawa-tengah/categories/culture-and-heritage/item/museum-sangiran (diakses pada 12 September 2013 pukul 10.20)
http://www.museumindonesia.com/museum/19/1/Museum_Purbakala_Sangiran_Sragen (diakses pada 12 September 2013 pukul 10.25)
http://www.indonesia.travel/id/destination/422/sangiran (diakses pada 12 September 2013 pukul 10.30)
http://kebudayaanindonesia.net/id/culture/820/situs-manusia-purba-sangiran#.UjPLFtKmixU (diakses pada 12 September 2013 pukul 10.35)
jadi pengen kesini
bagus banget lho. sehari ga bakal nyukup buat keliling semua bagian museumnya 😀
kayaknya mau bulan juni kesana mbak
hehe, semangat! asik kok disana 😀